Cari Blog Ini

Senin, 31 Mei 2010


Judul Buku: Politik Urang Banjar: Studi terhadap Masyarakat Banjar Perantauan di Perbaungan Serdang Bedagai
Penulis: Faisal Riza MA
Tebal Buku: 127 halaman
Tahun Terbit: Maret 2010

Wacana Islam dan (partai) politik muncul ketika Islam berhadapan dengan kekuasaan. Dalam negara demokrasi, hasrat meraih kuasa dalam negara harus menggunakan instrumen partai politik. Masyarakat Banjar, yang identik dengan Islam, memandang nilai-nilai Islam sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari orang Banjar. Oleh karena itu, mereka memandang hubungan antara Islam dan politik adalah integral, bahkan sudah menjadi mainstream politik mereka. Pendeknya, masalah politik juga merupakan anjuran agama.

Lalu bagaimanakah masyarakat Banjar menubuhkan keyakinan tersebut dalam ranah politik, terutama saat pesta demokrasi (pilpres dan pilkada) berlangsung? Adakah inkonsistensi saat kepentingan dan kalkulasi politik-pragmatis berhadapan dengan idealisme dan keyakinan keagamaan? Adakah kesetiaan terhadap partai Islam selalu linier dengan kesetiaan mereka terhadap tokoh Islam yang berada dalam partai Islam? Lalu, faktor apa saja yang membentuk dan memengaruhi keyakinan (agama dan politik) masyarakat Banjar?

Buku Politik Urang Banjar: Studi terhadap Masyarakat Banjar Perantauan di Perbaungan Serdang Bedagai ini menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan lugas. Sebuah kajian menarik dan langka tentang perilaku politik salah satu etnis terpenting di Indonesia.

***

Buku yang menguraikan aspek-aspek kehidupan yang memengaruhi perilaku politik orang Banjar ini sangat menarik dibaca. Buku ini juga mengisi celah kosong minimnya literatur yang berkaitan dengan orang Banjar di Perantauan, khususnya di Perbaungan. Ustadz Ibrahim Khalil (Ketua PMKK Kabupaten Serdang Bedagai)


Selama ini terjadi keterputusan informasi antara kaum tua dengan kaum muda Banjar. Juga, keberadaan jarak yang jauh dari tanah leluhur membuat semakin kaburnya jejak Urang Banjar. Pemahaman tentang sejarah dan nilai-nilai budaya sering luput bahkan terkesan diabaikan oleh kaum muda. Buku ini sangat penting bagi generasi muda Banjar khususnya di Perbaungan, sangat kontributif dan menyambungkan apa yang selama ini terputus. (Drs. Abdul Rahman (Tokoh Muda Banjar Serdang Bedagai)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar